Tugas
Softskill
Lingkungan
Basis Data
Disusun Oleh :
Ahmad Afrizal (40214532)
Endah Josi Kriskurniati (43214566)
Muhammad Ramadhan (47214468)
Sarah Oktaviani Iskandar (4A214037)
Seno Putro (4A214134)
Siska Putri Uthami (4A214317)
Dosen : Rini Arianty SKOM., MMSI
2DA01
Akuntansi Komputer
(D3
Bisnis & Kewirausahaan)
Tugas
:
a.Membaca materi
pertemuan kedua Lingkungan Basis Data.
b.Membuat
tulisan dari materi yang telah dibaca.
c.Tulisan
bersumber bisa dari materi yang sudah dibaca dan atau dapat ditambah dari
sumber lain yang berhungan dengan materi yang sedang dibahas.
d.Tulisan
tersebut harus terdiri dari 4 bagian utama,yaitu Pendahuluan (berisi latar
belakang dari materi yang sedang dibahas), Isi materi, Kesimpulan (berisi
kesimpulan dari materi yang sedang dibahas), dan Daftar Pustaka (sumber yang
digunakan untuk membuat tulisan minimal 5 sumber).
e.Tulisan
minimal terdiri dari 10 lembar sebelum di uploadnya.
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Istilah “basis data” berawal dari ilmu komputer. Meskipun kemudian artinya semakin luas, memasukkan hal-hal di luar bidang
elektronika, artikel ini mengenai basis data komputer. Catatan yang mirip
dengan basis data sebenarnya sudah ada sebelum revolusi industri yaitu dalam bentuk buku besar,
kwitansi dan kumpulan data yang
berhubungan dengan bisnis.
Konsep dasar dari basis data adalah kumpulan
dari catatan – catatan ,
atau potongan dari pengetahuan
. Sebuah basis data memiliki penjelasan terstruktur dari jenis fakta yang
tersimpan yang didalamya : penjelasan ini disebut skema . Skema menggambarkan
objek yang diwakili suatu basis data, dan
hubungan di antara objek tersebut. Ada banyak cara untuk mengorganisasi skema,
atau memodelkan struktur basis data : ini dikenal
sebagai model basis data atau model data. Model yang umum digunakan
sekarang adalah model relasional, yang
menurut istilah layman mewakili semua informasi dalam bentuk tabel-tabel yang
saling berhubungan dimana setiap tabel terdiri
dari baris dan kolom (defenisi yang sebenarnya menggunakan terminologi
matematika). Dalam model ini, hubungan antara label diwakili dengan menggunakan
nilai yang sama antara label . Model yang lain seperti model hirarkis dan model
jaringan menggunakan cara yang lebih eksplisit untuk mewakili hubungan antar
label.
Istilah basis data mengacu pada koleksi dari data-data yaang saling
berhubungan, dan perangkat lunaknya seharusnya mengacu sebagai sistem manajemen sistem basis data
(database manajemen sistem /DBMS). Jika koneksinya sudah jelas, banyak
atministrator dan programer menggunakan istilah basis data untuk kedua arti
tersebut.
Tujuan
Tujuan utama DBMS adalah untuk menyediakan
tinjauan abstrak dari data bagi user. Jadi
sistem menyembunyikan informasi mengenai bagaimana data disimpan dan dirawat ,
tetapi data tetap dapat diambil dengan efesien . Pertimbangan efesien yang digunakan adalah bagaimana merancang struktur data yang
komplek , tetapi tetap dapat digunakan oleh pengguna yang masih awam , tanpa
mengetahui konpleksitas struktur data.
BAB II.
ISI MATERI
2.1 Apa itu Lingkungan Basis Data itu sendiri?
Lingkungan basis data merupakan
sebuah habitat di mana terdapat basis data untuk bisnis. Dalam lingkungan basis
data, pengguna memiliki alat untuk mengakses data. Pengguna melakukan semua
tipe pekerjaan dan keperluan mereka bervariasi seperti menggali data (data
mining), memodifikasi data, atau berusaha membuat data baru. Pengguna
tertentu tidak diperbolehkan mengakses data, baik secara fisik maupun logis.
ANSI-SPARCH (stands for American National Standards
Institute, Standards Planning And Requirements Committee) yaitu standar
desain abstrak untuk Sistem Manajemen Database (DBMS), yang
pertama kali diusulkan pada tahun 1975. Model ANSI-SPARC ini tidak
pernah menjadi standar formal.
2.2
Tiga tingkatan Arsitektur Basis Data ANSI-SPARC
2.3.1Terdapat beberapa tujuan dari Tiga
Tingkatan Arsitektur Basis Data ANSI-SPARC yaitu:
- Membedakan cara pandang pemakai terhadap basis data dan cara pembuatan basis data secara fisik.
- Setiap pengguna harus dapat mengakses data yang sama, tetapi memiliki pandangan yang berbeda disesuaikan data.
- Pengguna tidak harus berurusan dengan penyimpanan database fisik. Mereka harus diizinkan untuk bekerja dengan data itu sendiri, tanpa memperhatikan bagaimana secara fisik disimpan.
2.3.2Terdapat tiga tingkatan arsitektur basis data terdiri dari :
1.Tingkat Eksternal (External Level)
Merupakan cara pandang pemakai terhadap basis
data agar pembuatan basis data ini relevan bagi seorang pemakai tertentu. Yang
terdiri dari sejumlah cara pandang berbeda dari sebuah basis data.
Masing-masing pemakai merepresentasikan dalam bentuk yang sudah dikenalnya. Cara
pandang secara eksternal hanya terbatas pada entitas, atribut dan hubungan
antar entitas (relationship) yang diperlukan.
2.Tingkat Konseptual (Conseptual Level)
Merupakan kumpulan cara pandang terhadap basis
data. Menggambarkan data yang disimpan dalam basis data dan hubungan antara
datanya.
-Hal-hal yang digambarkan dalam tingkat
konseptual yaitu:
- Semua entitas beserta atribut dan hubungannya
- Batasan data
- Informasi semantik tentang data
- Keamanan dan integritas informasi
3.Tingkat Internal (Internal Level)
- Merupakan perwujudan basis data dalam komputer. Yang menggambarkan bagaimana basis data disimpan secara fisik di dalam peralatan storage yang berkaitan erat dengan tempat penyimpanan / physical storage.
-Hal–hal yang digambarkan adalah:
- alokasi ruang penyimpanan data dan indeks
- deskripsi record untuk penyimpanan (dengan ukuran penyimpanan untuk data elemen)
- penempatan record
- pemampatan data dan teknik encryption
2.3
Apa itu Data Independence dalam basis data itu
sendiri ?
Data
Independence adalah sifat yang memungkinkan perubahan struktur berkas tidak
mempengaruhi program dan juga sebaliknya. Independence data dicapai dengan
menempatkan spesifikasi dalam tabel dan kamus yang terpisah secara fisik dari
program.Program yang mengacu pada tabel untuk mengakses data-data.
Data Independence data memiliki 2 jenis yaitu :
1. Independence Fisik
2. Independence Logis
Independence
data dapat dijelaskan sebai berikut : setiap tingkat yang lebih tinggi dari
arsitektur data yang kebal terhadap perubahan tingkat yang lebih rendah
berikutnya dari arsitektur data tersebut.
-Independence
fisik : Skema logis tetap tidak berubah meskipun ruang penyimapanan atau
jenis beberapa data yang berubah untuk alasan pengoptimalan atau reorganisasi.
Dalam skema fisik didata kembali disini.
Data fisik independence hadir dalam database yang paling dan lingkungan file
dimana perangkat keras penyimpanan pengkodean, lokasi yang tepat dari data pada
disk, penggabungan dari catatan, sehingga ini tersembunyi dari para pengguna.
-Independence
logis : Skema eksternal mungkin tetap tidak berubah untuk perubahan yang
paling dari sebuah skema logis. Hal ini yang sangat diinginkan sebagai
perangkat lunak aplikasi yang tidak perlu dimodifikasi atau baru diterjemahkan.
2.4
Prinsip Data Independence
Prinsip data independence itu sendiri
adalah salah satu hal yang harus diterapkan didalam pengelolaan sistem basis
data dengan alasan – alasan sbb :
1. DBA dapat mengubah isi , lokasi , perwujudan
dalam organisasi basis data tanpa mengganggu program – program aplikasi yang
sudah ada.
2. Pabrik atau agen peralatan atau software
pengolahan data dapat memperkenalkan produk – produk baru tanpa mengganggu
program – program aplikasi yang sudah ada.
3. Untuk memindahkan perkembangan program – program
aplikasi.
4. Memberikan fasilitas pengontrolan terpusat oleh DBA demi keamanan atau integritas data
dengan memperhatikan perubahan – perubahan kebutuhan pengguna.
2.5
Bahasa dalam DBMS (Database Management System)
2.6.1 Apa itu DBMS itu sendiri ?
Database
Management System (DBMS) itu
sendiri adalah seperangkat program komputer yang mengontrol pembuatan,
penanganan, dan penggunaan database. Kroncke
at al (1997 dan 2007) menjelaskan bahwa: Database Management System (DBMS) terdiri atas perangkat
lunak yang mengoperasikan database, menyediakan penyimpanan, akses,
keamanan, back up dan
fasiilitas lainnya.
Database Management System ( DBMS) adalah
sistem pengorganisasian dan pengolahan data base pada komputer. Sistem ini
dirancang untuk mampu melakukan berbagai data dengan beberapa referensi data
yang sama. DBMS ini mampu diakses oleh berbagai aplikasi. Database Manajement
System (DBMS) merupakan software yang digunakan untuk membangun sebuah sistem
basis data yang berbasis komputerisasi. DBMS membantu dalam pemeliharaan dan
pengolahan kumpulan data dalam jumlah besar. Sehingga dengan menggunakan DBMS
tidak menimbulkan kekacauan dan dapat digunakan oleh pengguna sesuai dengan
kebutuhan.
Sistem
pengelolaan database dapat dikategorikan berdasarkan : model data yang
didukung, seperti “relational database”
atau XML, tipe komputer yang didukung, seperti “server cluster” atau “mobile
phone”, bahasa untuk mengakses database, seperi SQL atau
Xquery, penampilan “trade-ofif”
seperti “maximum scale atau “maximum speed” atau lainnya. Beberaba DBMS mencakup
lebih dari kategori i.e didukung beberapa bahasa akses seperti yang dilakukan
pada DBMS MySQL, PostgreSQL, Microsoft Access, SQL Server, FileMaker, Oracle,
RDBMS, dBASE, Clipper, FoxPro dan sebagainya.
2.6.2 Apa itu Data Sub Language itu sendiri ?
Data sub language itu sendiri adalah subset bahasa yang
dipakai untuk operasi manajemen basis data. Dalam penggunaan biasanya dapat
ditempelkan (embedded) pada bahasa tuan rumah (Cobol, PL/1, dsb). Secara umum
maka setiap pengguna basis data memerlukan bahasa yang dipakai sesuai tugas dan
fungsinya.
2.6
Bahasa dalam DBMS
Untuk merinteraksi dengan DBMS (basis
data) menggunakan bahasa basis data yang telah ditentukan oleh perusahaan DBMS.
Bahasa basis data biasanya terdiri atas perintah-perintah yang di formulasikan
sehingga perintah tersebut akan diproses olah DBMS. Perintah-perintah biasanya
ditentukan oleh user. Ada 2 bahasa basis
data yaitu :
1)Data Definition Language (DDL)
DDL digunakan untuk menggambarkan desain basis
data secara keseluruhan. DDL digunakan untuk membuat tabel baru, menuat indeks,
ataupun mengubah tabel. Hasil kompilasi DDL disimpan di kamus data.
2)Data
Manipulation Language (DML)
DML
digunakan untuk melakukan menipulasi dan pengambilan data pada suatu basis data
seperti penambahan data baru ke dalam basis data, menghapus data dari suatu
basis data dan pengubahan data di suatu basis data.
2.7
Terdapat Dua Jenis DML (Data Manipulation
Language) yaitu :
1. Procedural DML
2. Non Procedural
Secara khusus pengguna menggunakan berbagai
bahasa :
Programmer aplikasi
menggunakan bahasa-bahasa seperti Cobol, Informix, dll (host language) yang
ditempelkan dengan bahasa yang dipakai dalam DBMS. Pemakai terminal menggunakan
bahasa Query (misal SQL) atau menggunakan program aplikasi (yang dirancang oleh
programmer). Sedangkan DBA lebih banyak menggunakan bahasa DDL dan DML yang
tersedia dalam DBMS.
2.8
Konsep DBMS
DBMS mempunyai tugas
untuk menangani semua bentuk akses kepada basis data,secara konsep :
1.Pengguna menyatakan
perminttan akses menggunakan DBMS.
2.DBMS menangkap dan
meninterprestasikan.
3.DBMS menacari :
- eksternal /
conceptual mapping
- conceptual schema
-
konseptual/internal mapping
- internal schema
4.DBMS melaksanakan
operasi yang diminta terhadap basis data tersimpan.
Proses 1 sampai
dengan 4 dapat dilakukan secara interactive atau dicompile terlebih dahulu.
2.9 Model Data
2.9.1 Pengertian Model Data
Model
Data merupakan sutau kumpulan konsep yang terintegrasi yang menggambarkan data,
hubungan antara data dan batasan – batasan data dalam suatu organisasi. Fungsi
dari sebuah model data untuk merepresentasikan data sehingga data tersebut
mudah dipahami. Model data terdapat berbasis objek, record, konseptual maupun
fisik.
1.Model
Data Berbasis Objek
Model data logika berbasis objek
(object-based logical model) digunakan untuk mendeskripsikan data pada tingkat
konseptual dan view. Pendeskripsian data pada model ini dibuat
berdasarkan fakta sehingga memberikan kemampuan penstrukturan secara fleksibel,
dan memungkinkan untuk menspesifikasikan kendala-kendala datanya secara
eksplisit.
Beberapa model data logika berbasis objek yang sudah dikenal diantaranya
adalah:
> Model entity-relationship
> Model berorientasi objek (object-oriented model)
> Model biner
> Model data semantik
> Model entity-relationship
> Model berorientasi objek (object-oriented model)
> Model biner
> Model data semantik
> Model infological
>Model data fungsional
>Model data fungsional
2.Model Data Berbasis Record
Model logika berbasis record
digunakan untuk menggambarkan data pada tingkatkonseptual dan view.
Model data ini bersama dengan model data logika berbasis objek biasanya
digunakan untuk menyatakan stuktur logika database secarakeseluruhan. Selain
itu juga digunakan untuk mendeskripsikan bagaimana gambaran penerapannya dalam
tingkat yang lebih tinggi daripada gambaran fisiknya.
Struktur database pada model logika
berbasis record ini dinyatakan dengan type record yang mempunyai format tetap.
Artinya setiap type record mempunyai beberapa field atau atribut dengan jumlah
tetap, dan setiap field mempunyai panjang yang tetap. Tiga model data pada
kelompok ini yang telah diterima secara meluas adalah model data relasi,
jaringan (network) dan hirarki.
3.Model Data
Berbasis Konseptual
Model konseptual
bukanlah pendekatan proses informasi seorang programmer aplikasi, tetapi
merupakan kombinasi beberapa cara untuk memproses data untuk beberapa aplikasi.
Model konseptual tidak tergantung pada aplikasi individual, tidak tergantung
pada DBMS yang digunakan, tidak tergantuk pada hardware yang digunakan serta
tidak tergantung juga pada phisikal model.
4.Model Data Berbasis Fisik
Perancangan basis
data secara fisik merupakan proses pemilihan struktur-struktur penyimpanan dan
jalur-jalur akses pada file-file basis data untuk mencapai penampilan yang
terbaik pada bermacam-macam aplikasi.
Selama fase ini, dirancang spesifikasi-spesifikasi
untuk basis data yang disimpan yang berhubungan dengan struktur-struktur
penyimpanan fisik, penempatan record dan jalur akses. Berhubungan dengan
internal schema (pada istilah 3 level arsitektur DBMS).
Beberapa petunjuk dalam pemilihan perancangan
basis data secara fisik :
1. Response time :Waktu yang telah
berlalu dari suatu transaksi basis data yang diajukan untuk menjalankan suatu
tanggapan. Pengaruh utama pada response time adalah di bawah pengawasan DBMS
yaitu : waktu akses basis data untuk data item yang ditunjuk oleh suatu
transaksi. Response time juga dipengaruhi oleh beberapa faktor yang tidak
berada di bawah pengawasan DBMS, seperti penjadwalan sistem operasi atau
penundaan komunikasi.
2. Space utility : Jumlah ruang
penyimpanan yang digunakan oleh file-file basis data dan struktur-struktur
jalur akses.
3. Transaction throughput : Rata-rata jumlah
transaksi yang dapat diproses per menit oleh sistem basis data, dan merupakan
parameter kritis dari sistem transaksi (misal : digunakan pada pemesanan tempat
di pesawat, bank, dll). Hasil dari fase ini adalah penentual awal dari struktur
penyimpanan dan jalur akses untuk file-file basis data.
2.10 FUNGSI DBMS
Layanan – layanan yang sebaiknya disediakan oleh
DBMS adalah :
1.Penyimpanan,
pengambilan dan perubahan data
Sebuah DBMS harus menyediakan
kemampuan menyimpan, mengambil dan mengubah data dalam basis data.
2.Katalog yang dapat
diakses pengguna
Menyediakan sebuah katalog yang
berisi deskripsi item data yang disimpan dan diakses oleh pengguna.
3.Mendukung transaksi
Menyediakan
mekanisme yang akan menjamin semua perubahan yang berhubungan dengan transaksi
yang sudah ada atau yang akan dibuat.
4.Melayani kontrol
konkurensi
Sebuah
DBMS harus menyediakan mekanisme yang menjamin basis data ter-update secara
benar pada saat beberapa pengguna melakukan perubahan terhadap basis data yang
sama secara bersamaan.
5.Melayani recovery
Menyediakan
mekanisme untu mengembalikan basis data ke keadaan sebelum terjadinya kerusakan
pada basis data tersebut.
6.Melayani autorisasi
Sebuah
DBMS harus menyediakan mekanisme untuk menjamin bahwa hanya pengguna yang
berwenang saja yang dapat mengakses basis data.
7.Mendukung
komunikasi data
Sebuah
DBMS harus mampu terintergasi dengan software komunikasi.
8.Melayani integritas
Sebuah
DBMS bertujuan untuk menjamin semua data dalam basis data dan setiap terjadi
perubahan data harus sesuai dengan aturan yang berlaku.
9.Melayani kemadirian
data
Sebuah
DBMS harus mencakup fasilitas untuk mendukung kemandirian program dari struktur
basis data yang sesungguhnya.
10.Melayani utilitas
Sebuah
DBMS sebaiknya menyediakan kumpulan layanan utilitas.
2.11 KOMPONEN DBMS
Komponen – komponen yang ada pada DBMS yaitu :
1.Query Processor.
Komponen yang mengubah bentuk query ke
dalam instruksi tingkat rendah ke basis data manager.
2.Database manager.
Menerima query dan menguji skema eksternal dan konseptual untuk menentukan
apakah record-record dibutuhkan
untuk memenuhi permintaan. Kemudian database manager memanggil file manager
untuk menyelesaikan permintaan.
3.File manager.
Memanipulasi penyimpanan file dan mengatur alokasi ruang penyimpanan pada
disk.
4.DML Preprocessor.
Modul yang merubah perintah DML embedded ke
dalam program aplikasi dalam bentuk
fungsi-fungsi yang memanggil dalam host language.
5. DDL Compiler.
Merubah perintah DDL menjadi kumpulan tabel yang
berisi data mentah.
6. Dictionary Manager.
Mengatur akses dan memelihara data dictionary.
Data dictionary diakses oleh komponen DBMS yang lain.
2.12 KOMPONEN RDBMS
Dalam
prakteknya, pengelolaan sistim database banyak menggunakan “relational
model” Komponen dariRelational
Database Management System yaitu :
·
Sublanguages, Relational DBMS (RDBMS) termasuk Data Definition Language (DDL)
untuk menetapkan struktur database, Data
Control Language (DCL) untuk menetapkan keamanan/kontrol akses,
dan Data Manipulation Language (DML)
untuk hal yang diragukan dan pembaharuan data,
·
Interface drivers, drives ini adalah kode pustaka yang
menyediakan metoda untuk mempersiapkan pernyataan, eksekusi pernyataan,
menjemput hasil dan sebagainya. Contoh : ODBC, JBDC, MySQL/PHP,
Firebird/Phyton.
·
SQL engine, komponen ini mengartikan dan mengeksekusi pernyataan –pernyataan DDL, DCL
dan DML (termasuk tiga komponen utama (compiler,
optimizer, dan executor),
·
Transaction engine, memastikan bahwa pernyataan multiple SQL
berhasil atau gagal sebagai kelompok, berdasarkan aplikasi diktat,
·
Relational engine, obyek relasional seperti tabel, indeks, dan Referential
integrity constraints telah diimplementasikan pada komponen ini,
Storage engine, komponen ini menyimpan dan mendapatkan kembali
data dari penyimpanan kedua, juga pengelolaan transaksi yang terjadi dan
pemasukan, backup dan penemuan kembali.
2.13 Komponen Software
Utama Database Manager
Arsitektur Multi
user
Arsitektur yang biasanya digunakan untuk
mengimplementasikan sisitem basis data yang pengguna, antara lain :
1.Teleprocessing
Arsitektur
tradisional untuk sistem multi pengguna adalah teleprocessing,
dimana suatu komputer dengan sebuah CPU dan sejumlah terminal
komputer. Semua pemrosesan dikerjakan dalam batasan fisik komputer yang
sama. Terminal untuk pengguna berjenis ‘dumb’, yang tidak dapat berfungsi
sendiri dan masing-masing dihubungkan ke komputer pusat. Terminal tersebut
mengirimkan pesan melalui subsistem pengontrol komunikasi pada sistem operasi
ke program aplikasi, yang bergantian menggunakan layanan DBMS. Dengan cara yang
sama, pesan dikembalikan ke terminal pengguna.
2.File Server
Proses
didistribusikan ke dalam jaringan, sejenis Local Area Network (LAN). File
server mengendalikan file yang diperlukan oleh aplikasi dan DBMS. Meskipun
aplikasi dan DBMS dijalankan pada masing-masing workstation tetapi tetap
meminta file dari file server jika diperlukan. Dengan cara ini, file server
berfungsi sebagai hard disk yang digunakan secara bersamaan. DBMS yang ada pada
setiap workstation meminta data ke file server untuk semua data yang di
inginkan oleh DBMS.
3.Client Server
Untuk mengatasi
kelemahan arsitektur-arsitektur di atas maka dikembangkan arsitektur
client-server. Client-server menunjukkan cara komponen software berinteraksi
dalam bentuk sistem.
Sesuai dengan namanya, ada
sebuah pemroses client yang membutuhkan sumber dan sebuah server yang
menyediakan sumbernya. Tidak ada kebutuhan client dan server yang harus
diletakkan pada mesin yang sama. Secara ringkas, umumnya server diletakkan pada
satu sisi dalam LAN dan client pada sisi yang lain.
Fungsi Client dan
Server
Fungsi Client di
antaranya yaitu :
-Mengatur user interface.
-Menerima dan memeriksa sintaks input dari pemakai untuk memproses
aplikasi.
-Generate permintaan basis data dan memindahkannya ke server.
-Memberikan respone balik kepada pemakai.
Fungsi Server
diantaranya yaitu :
-Menerima dan memproses basis data yang di minta dari client.
-Memeriksa autorisasi.
-Menjamin tidak terjadi pelanggaran terhadap integrity constraint.
-Melakukan query atau pemrosesan update dan memindahkan response ke client.
-Memelihara data dictionary.
-Menyediakan akses basis data secara bersamaan.
-Menyediakan kontrol recovery.
2.14 Data Dictionary
Pengertian Data Dictionary
Kamus data atau systems data
dictionary adalah katalog fakta tentang data dan kebutuhan-kebutuhan informasi
dari suatu sistem informasi. Dengan DD analis sistem dapat mendefinisikan data
yang mengalir di system dengan lengkap. Pada tahap analisis sistem, DD
digunakan sebagai alat komunikasi antara analis sitem dengan pemakai sistem
tentang data yang mengalir ke sistem, yaitu tentang data yang masuk ke sistem
dan tentang informasi yang dibutuhkan oleh pemakai sistem. Pada tahap
perancangan sistem, DD digunakan untuk merancang input, merancang
laporan-laporan dan database. DD dibuat berdasarkan arus data yang ada di DFD
(Data Flow Diagram). Arus data di DFD sifatnya adalah global, hanya ditunjukkan
nama arus datanya saja. Keterangan lebih lanjut tentang struktur dari suatu
arus data di DFD secara lebih terinci dapat dilihat di DD.
DD tidak menggunakan notasi grafik
sebagaimana halnya DFD. DD berfungsi membantu pelaku system untuk mengerti
aplikasi secara detail, dan mereorganisasi semua elemen data yang digunakan
dalam sistem secara presisi sehingga pemakai dan penganalisa sistem punya dasar
pengertian yang sama tentang masukan, keluaran, penyimpanan dan proses.
DD mendefinisikan elemen data dengan fungsi sebagai berikut:
DD mendefinisikan elemen data dengan fungsi sebagai berikut:
1. Menjelaskan arti aliran data dan penyimpanan
dalam DFD.
2. Mendeskripsikan komposisi paket data yang
bergerak melalui aliran,misalnya alamat diuraikan menjadi kota, kodepos,
propinsi, dan negara.
3. Mendeskripsikan komposisi penyimpanan data.
4. Menspesifikasikan nilai dan satuan yang relevan
bagi penyimpanan dan aliran.
5.Mendeskripsikan hubungan detail antara
penyimpanan yang akan menjadi titik perhatian dalam entity relationship
diagram.
- Isi dari DD itu sendiri : Data dictionary
harus dapat mencerminkan keterangan yang jelas tentang data yang dicatatnya.
Untuk maksud keperluan ini, maka DD harus memuat hal-hal berikut :
a. Nama arus data.
Karena DD dibuat berdasarkan arus data yang
mengalir di DFD, maka nama dari arus data juga harus dicatat di DD, sehingga
mereka yang membaca DFD dan memerlukan penjelasan lebih lanjut tentang suatu
arus data tertentu di DFD dapat langsung mencarinya dengan mudah di DD.
b. Alias.
Alias atan nama lain dari data dapat dituliskan
bila nama lain ini ada.Alias perlu ditulis karena data ayang sama mempunyai nama
yang berbeda untuk orang atau departemen satu dengan yang lainnya, misalnnya
bagian pembuat faktur dan langganan menyebut bukti penjualan sebagai faktur, sedang
bagian gudang menyebutnya sebagai tembusan permintaan persediaan. Baik faktur
dan tembusan permintaan persediaan ini mempunyai struktur data yang sama,
tetapi mempunyai struktur yang berbeda.
c. Bentuk data.
Bentuk data perlu dicatat di DD, karena dapat
digunakan untuk mengelompokkan DD ke dalam kegunaannya sewaktu perancangan
sistem.
• DD yang mencatat data yang mengalir dalam
bentuk dokumen dasar atau formulir akan digunakan untuk merancang bentuk input
sistem.
• DD yang mencatat data yang mengalir dalam
bentuk laporan tercetak dan dokumen hasil cetakan komputer akan digunakan untuk
merancang output yang akan dihasilkan oleh sistem.
• DD yang mencatat data yang mengalir dalam
bentuk tampilan dilayar monitor akan digunakan untuk merancang tampilan layar
yang akan dihasilkan oleh sistem.
• DD yang mencatat data yang mengalir dalam
bentuk parameter dan variabel akan digunakan untuk merancang proses dari
program.
• DD yang mencatat data yang mengalir dalam
bentuk dokumen , formulir , laporan , dokumen cetakan komputer , tampilan di
layar monitor , variabel dan field akan digunakan untuk merancang database.
d. Arus data.
Arus data menunjukkan dari mana data mengalir
dan ke mana data akan menuju. Keterangan arus data ini perlu dicatat di DD
supaya memudahkan mencari arus data ini di DFD.
e. Penjelasan.
e. Penjelasan.
Untuk tidak memperjleas lagi tentang makna dari
arus data yang dicatat di DD, maka bagian penjelasan dapat diisi dengan
keterangan-keterangan tentang arus data tersebut. Sebagai misalnya nama dari
arus data adalah tembusan permintaaan persediaan, maka dapat lebih dijelaskan
sebagai tembusan dari faktur penjualan untuk meminta barang dari gudang.
f. Periode.
f. Periode.
Periode ini menunjukkan kapan
terjadinya arus data ini. Periode perlu dicatat di DD karena dapat digunakan
untuk mengidentifikasikan kapan input data harus dimasukkan ke sistem, kapan
proses dari program harus dilakukakan dan kapan laporan-laporan harus dihasilkan.
g. Volume.
g. Volume.
Volume yang perlu dicatat di DD adalah tentang
volumen rata-rata dan volume puncak dari arus data. Volume rata-rata
menunjukkan banyaknya rata-rata arus data yang mengalir dalam suatu periode
tertentu dan volume puncak menunjukkan volume yang terbanyak, Volume ini
digunakan untuk mengidentifikasikan besarnya simpanan luar yang akan digunakan,
kapasitas dan jumlah dari alat input, alat pemroses dan alat output.
h. Struktur data.
h. Struktur data.
Struktur data menunjukkan arus data yang dicatat
di DD terdiri dari item-item apa saja. Sebagai contoh, dalam pembangunan
medical system yang menyimpan data pasien, dapat didefinisikan data berat dan
tinggi dengan cara sebagai berikut ;
a. Berat
= * berat pasien ketika mendaftar di rumah sakit
* satuan : kilogram ; rentang : 1-200 *
b.
Tinggi = * tinggi pasien
ketika mendaftar di rumah sakit
* satuan : sentimeter ; rentang : 1-200 *
c. Tinggi_sekarang = * satuan : sentimeter ;
rentang : 1-200 *
d. Berat_sekarang = * satuan : kilogram ;
rentang : 1-200 *
e. Tanggal_lahir = * satuan : hari
sejak 1 Jan 1900 ; rentang 36500 *
f. Jenis_kelamin = * nilai : [
P | W ] *
Elemen data opsional didefinisikan sebagai
sesuatu yang dapat digunakan atau tidak perlu digunakan sebagai pilihan dari
sejumlah alternatif. Masalah alternatif pilihan merupakan hal penting, karena
pemakai harus diyakinkan bahwa semua kemungkinan yang ada sudah
tercakup.Pemakai akan kewalahan jika harus membaca seluruh DD, item demi item untuk
mengecek kebenaran DD tersebut. Ada sejumlah cara untuk mengecek kelengkapan,
konsistensi, dan kontradiksi melalui testing dengan sejumlah pertanyaan seperti
berikut :
a. Apakah semua aliran dalam DFD sudah
didefinisikan dalam DD ?.
b. Apakah semua komponen elemen data sudah
didefinisikan ?.
c. Adakah elemen data yang didefinisikan lebih
dari satu kali ?.
d. Apakah semua notasi yang digunakan pada DD
sudah dikoreksi ?.
Elemen data dalam DD tidak
menjelaskan sesuatu dalam DFD (Data Flow Diagram) atau ER (Entity
Relationship). Membangun DD adalah salah satu dari sejumlah aspek analisa yang
paling banyak menghabiskan waktu. Tetapi DD merupakah salah satu aspek
terpenting, tanpa DD yang mendefinisikan semua terminologi maka presisi sistem
akan menjadi harapan kosong belaka.
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
3.1 KESIMPULAN
Database adalah kumpulan informasi yang disimpan di dalam
computer secara sistematik untuk memperoleh informasi dari basis data tersebut.
Database juga bisa disebut susunan record data operasional lengkap dari suatu
organisasi atau perusahaan, yang diorganisir dan disimpan secara terintegrasi
dengan menggunakan metode tertentu sehingga mampu memenuhi informasi yang
optimal yang dibutuhkan oleh para pengguna.
Dengan perkembangan jaman sekarang yang berteknologi
tinggi dapat mengubah pola fikir untuk kedepannya dan menjadikan masyarakat
Indonesia menjadi manusia yang kreatif dan inovatif sehingga menghasilkan karya
yang lebih berguna bagi banyak prang.
Dengan menggunakan basis data diharapkan mendapatkan
kemudahan (speed) dalam pengambilan
informasi yang dapat dilakukan dengan cepat dan mudah.
DAFTAR PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar