STUDY
KELAYAKAN BISNIS
Study kelayakan
bisnis adalah penelitian yang menyangkut berbagai aspek baik itu dari aspek
hukum, sosial ekonomi dan budaya, aspek pasar dan pemasaran, aspek teknis dan
teknologi sampai dengan aspek manajemen dan keuangannya, dimana itu semua
digunakan untuk dasar penelitian studi kelayakan dan hasilnya digunakan untuk
mengambil keputusan apakah suatu proyek atau bisnis dapat dikerjakan atau
ditunda dan bahkan tidak dijalankan.
Menurut Kasmir
dan Jakfar (2007:4), Study Kelayakan Bisnis merupakan suatu penelitian tentang
layak atau tidaknya suatu proyek bisnis yang biasanya merupakan proses
investasi itu dilaksanakan.
Menurut Saya,
Study Kelayakan Bisnis merupakan tahap penting dalam mengetest apakah bisnis
tersebut layak untuk dijalankan atau tidak, Dilakukan tahap-tahap uji dimana
hasilnya akan menentukan kelayakan dari bisnis tersebut.
A. Tujuan yang ingin dicapai dalam Studi Kelayakan Bisnis
Secara lebih lengkap, berikut ini merupakan beberapa tujuan yang ingin dicapai dari pelaksanaan sebuah studi kelayakan bisnis (SKB) :
1. Menghindari kerugian
Analisa yang dilakukan melalui studi kelayakan bisnis tersebut tak lain untuk memperkirakan bagaimana kemungkinan untung ruginya sebuah perusahaan di masa yang akan datang. Jika didalam analisa terdapat kerugian perusahaan yang kemungkinannya akan lebih besar, maka ada baiknya berfikir ulang jenis usaha yang akan anda pilih.
2. Memudahkan Pelaksanaan Kerja
Adanya analisa akan membantu dalam merealisasikan program-program perusahaan. anda bisa memilih kebijakan mana yang dirasa menguntungkan ataupun merugikan.
3. Memudahkan Perencanaan Perusahaan
Analisa yang baik akan membantu dalam merencanakan segala hal yang menyangkut dengan kegiatan perusahaan. lanhkah dan program apa yang akan disusun akan menjadi lebih mudah dengan adanya studi kelayakan bisnis tersebut.
4. Memudahkan Dalam Hal Pengawasan
Kegiatan sebuah bisnis besar memerlukan proses pengawasan dari pihak yang berwenang seperti pemerintah misalnya. Adanya laporan analisa mengenai studi kelayakan sebuah bisnis akan menjadi panduan bagi pihak-pihak berwenang dalam hal melakukan pengawasan.
5. Memudahkan Proses Pengendalian
Pengawasan dan pengendalian dalam operasi sebuah perusahaan besar perlu dilakukan secara berkesinambungan. Proses yang salah dari keduanya akan memberikan dampak buruk baik untuk kesehatan lingkungan maupun masalah sosial lainnya. Adanya studi kelayakan bisnis akan lebih memudahkan bagi pihak yang berwenang atau perusahaan terkait untuk melakukan pengawasan serta pengendalian.
B. Aspek-Aspek dalam Studi Kelayakan Bisnis
1. Aspek Hukum
Menyangkut semua legalitas rencana bisnis yang akan kita laksanakan yang meliputi ketentuan hukum yang berlaku diantaranya :
a. Izin lokasi
b. Akte pendirian perusahaan dari notaris setempat PT/CV atau berbentuk badan hukum lainnya.
c. NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak)
d. Surat tanda daftar perusahaan
e. Surat izin tempat usaha dari pemda setempat
f. Surat tanda rekanan dari pemda setempat
g. SIUP setempat
2. Aspek Sosial Ekonomi dan Budaya
Menyangkut dampak yang diberikan kepada masyarakat sekitar karena adanya suatu kegiatan usaha tersebut, diantaranya :
a. Dari sisi buadaya, apa dampak keberadaan bisnis kita terhadap kehidupan masyarakat, kebiasaan adat setempat, dan lain-lain.
b. Dari sudut ekonomi, seperti seberapa besar tingkat pendapatan per kapita penduduk, apakah proyek dapat mengubah atau justru mengurangi income per capita penduduk setempat, pendapatan nasional atau upah rata-rata tenaga kerja setempat UMR.
c. Dan dari segi sosial, apakah dengan adanya bisnis kita, menjadi semakin ramai, lalu lintas semakin lancar, adanya jalur komunikasi, penerangan listrik dan lainnya, pendidikan masyarakat setempat dan untuk mendapatkan itu semua adalah dengan wawancara, kuesioner, dokumen, dan lain-lain. Untuk melihat apakah suatu proyek layak atau tidak dilakukan dengan membandingkan keinginan investor atau pihak yang terkait dengan sumber data yang terkumpul.
3. Aspek Pasar dan Pemasaran
Menyangkut apakah ada peluang pasar untuk produk yang akan dihasilkan oleh kegiatan usaha kita, dengan melihat hal-hal berikut :
a. Potensi pasar
b. Jumlah konsumen potensial, konsumen yang mempunyai keinginan atau hasrat untuk membeli
c. Tentang perkembangan/pertumbuhan penduduk
d. Daya beli, kemampuan konsumen dalam rangka membeli barang mencakup tentang perilaku, kebiasaaan, preferensi konsumen, kecenderunganpermintaan masa lalu, dll.
e. Pemasaran, menyangkut tentang strategi yang digunakan untuk meraih sebagian pasar potensial atau peluang pasar atau seberapa besar pengaruh strategi tersebut dalam meraih besarnya market share.
4. Aspek Teknis dan Teknologi
Menyangkut pemilihan lokasi, alat-alat, yang sesuai dengan hasil yang diinginkan, lay out, dan pemilihan teknologi yang sesuai.
5. Aspek Manajemen
Menyangkut pembangunan dan operasional.
6. Aspek Keuangan
Menyangkut sumber dana yang akan diperoleh dan proyeksi pengembalianya dengan tingkat biaya modal dan sumber dana yang bersangkutan.
C. Tahapan dalam
Study Kelayakan Bisnis
1. Penemuan Ide
Agar
dapat menghasilkan ide proyek yang dapat menghasilkan produk laku untuk dijual
dan menguntungkan diperlukan penelitian yang terorganisasi dengan baik serta
dukungan sumber daya yang memadai. Jika ide proyek lebih dari satu, dipilih
dengan memperhatikan :
a. Ide
proyek sesuai dengan kata hatinya
b. Pengambil
keputusan mampu melibatkan diri dalam hal-hal yang sifatnya teknis
c. Keyakinan
akan kemampuan proyek menghasilkan laba
2. Tahap Penelitian
Setelah
ide proyek terpilih, dilakukan penelitian yang lebih mendalam dengan metode
ilmiah :
a. Mengumpulkan
data
b. Mengolah
data
c. Menganalisis
dan menginterprestasikan hasil pengolahan data
d. Menyimpulkan
hasil
e. Membuat
laporan hasil
3. Tahap Evaluasi
Evaluasi
yaitu membandingkan sesuatu dengan satu atau lebih standar atau kriteria yang
bersifat kuantitatif atau kualitatif, ada 3 macam evaluasi :
a. Mengevaluasi
usaha proyek yang akan didirikan
b. Mengevaluasi
proyek yang akan dibangun
c. Mengevaluasi
bisnis yang sudah dioperasionalkan secara rutin
Dalam
evaluasi bisnis yang akan dibandingkan adalah seluruh ongkos yang akan
ditimbulkan oleh usulan bisnis serta manfaat atau benefit yang akan
diperkirakan akan diperoleh.
4. Tahap Pengurutan Usaha
yang Layak
Jika
terdapat lebih dari satu usulan rencana bisnis yang dianggap layak, perlu
dilakukan pemilihan rencana bisnis yang mempunyai skor tertinggi jika dibanding
usulan lain berdasar kriteria penilaianyang telah ditentukan.
5. Tahap Rencana
Pelaksanaan
Setelah
rencana bisnis dipilih perlu dibuat rencana kerja pelaksanaan pembangunan proyek.
Mulai dari penentuan jenis pekerjaan, jumlah dan kualifikasi tenaga
perencanaan, ketersediaan dana dan sumber daya lain serta kesiapan manajemen.
6. Tahap Pelaksanaan
Dalam
realisasi pembangunan proyek diperlukan manajemen proyek. Setelah proyek
selesai dikerjakan tahap selanjutnya adalah melaksanakan operasional bisnis
secara rutin. Agar selalu bekerja secara efektif dan efesien dalam rangka
meningkatkan laba perusahaan, dalam operasional perlu kajian-kajian untuk
mengevaluasi bisnis dari fungsi keuangan, pemsaran, produksi, dan operasi.
Hasil Study
Kelayakan
Hasil study
kelayakan bisnis berupa dokumentasi lengkap dalam bentuk tertulis yang
diperlihatkan bagaimana rencana bisnis memiliki nilai-nilai positif bagi
aspek-aspek yang diteliti, sehingga akan dinyatakan sebagai proyek bisnis yang
layak.
Kesimpulan yang
saya ambil dari artikel diatas adalah bahwa study kelayakan bisnis sangat
berperan penting dalam pengambilan keputusan. Suatu proyek atau bisnis yang
akan dijalankan harus melalui kriteria-kriteria dari studi kelayakan yang
mencakup aspek-aspek diatas dan selanjutnya dilakukan tahan-tahap pengujian
studi kelayakan, sehingga timbul hasil yang dipergunakan bagi pihak-pihak yang
membutuhkan. Hasil dari studi kelayakan ini akan menentukan apakah bisnis
tersebut layak untuk dijalankan atau tidak.
referensi :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar