Minggu, 18 Desember 2016

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN BAB 11

BAB 11
SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN

FASE PEMECAHAN MASALAH
  Menurut Simon, orang yang memecahkan masalah terlibat dalam :
        Aktivitas Intelijen : Mencari di sekitar lingkungan kondisi yang harus dipecahkan.
 Aktivitas Perancangan : Menemukan, mengembangkan, dam menganalisis tindakan -tindakan yang mungkin dilakukan.
        Aktivitas Pemilihan : Memilih tindakan tertentu dari beberapa yang tersedia.
        Aktivitas Pengkajian : Memeriksa pilihan-pilihan yang lalu.
PENTINGNYA CARA PANDANG SISTEM
      Dalam menggunakan model sistem secara umum dan model lingkungan sebagai dasar pemecahan masalah, kita mengambil cara pandang sistem (system view), yang memandang operasional usaha sebagai sistem yang menjadi bagian dari lingkungan yang lebih luas. Ini merupakan cara pemikiran yang abstrak, namun memiliki nilai yang potensial untuk manajer. Cara pandang secara sistem akan :
    1. Mencegah manajer agar tidak bingung karena kompleksitas struktur organisasi dan detail pekerjaan.
    2. Menekankan pentingnya memiliki tujuan yang baik.
        3. Menekankan pentingnya semua bagian organisasi untuk bekerja sama.
      4. Mengangkat hubungan antara organisasi dengan lingkungannya.
   5. Menempatkan nilai tinggi pada informasi yang di dapat dari input yang hanya dapat di capai melalui sistem perputaran tertutup.


ELEMEN PROSES PEMECAHAN MASALAH
         Kebanyakan masalah yang dipecahkan manajer dapat dianggap sebagai permasalahan sistem, Sebagai contoh, perusahaan sebagai suatu sistem tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Atau, terdapat masalah dengan sistem persediaan, sistem komisi penjualan, dan seterusnya. Solusi masalah sistem adalah suatu solusi yang membuat sistem tersebut memenuhi tujuannya dengan paling baik, seperti yang dicerminkan dalam standar kinerja sistem. Sebagai tambahan, manajer tersebut harus memiliki informasi yang menggambarkan keadaan saat ini (current state) – apa yang dicapai sistem tersebut sekarang ini. Jika dua keadaan ini berbeda, maka ada masalah yang menjadi penyebabnya dan harus dipecahkan.Perbedaan antara keadaan saat ini dengan keadaan yang diinginkan disebut dengan kriteria solusi (solution criterion), atau apa yang harus terjadi agar situasi saat ini berubah menjadi situasi yang diinginkan. Tentu saja, jika situasi saat ini menunjukkan tingkat kinerja yang lebih tinggi dibandingkan dengan keadaan yang diinginkan, maka tugas yang harus dilakukan bukanlah menyamakan keadaan saat ini. Melainkan, tugas yang harus dilakukan adalah melakukan menjaga agar situasi saat ini tetap berbeda pada tingkatan yang lebih tinggi. Jika kinerja tingkat tinggi dapat dipertahankan, maka situasi yang diinginkan harus ditinggalkan.
        Tanggung jawab manajer adalah mengidentifikasi solusi alternatif, yang selalu ada. Ini merupakan satu langkah dari proses penyelesaian masalah di mana komputer tidak terlalu banyak membantu. Manajer biasanya mengandalkan pengalaman sendiri atau mencari bantuan dari pemroses informasi nonkomputer, seperti input dari pihak lain baik di dalam maupun di luar perusahaan.

MEMILIH SOLUSI YANG TERBAIK
     Pemilihan solusi yang terbaik dapat dicapai dengan berbagai cara, Herry Mintzberg, seorang ahli teori manajemen, telah mengidentifikasi tiga pendekatan :
1.       Analisis
2.      Penilaian
3.      Penawaran

JENIS KEPUTUSAN
        Selain memberikan tahap-tahap pemecahan masalah, Herbert A. Simon juga menemukan metode untuk mengklasifikasikan keputusan. Ia percaya bahwa keputusan terletak pada suatu kontimun, dengan keputusan yang terprogram pada satu sisi dan keputusan yang tidak terprogram disisi yang lain. Keputusan terprogram (programmed decision) bersifat “repetitif dan rutin, dalam hal prosedur tertentu digunakan untuk menanganinya sehingga keputusan tersebut tidak perlu dianggap de novo (baru) setiap kali terjadi.”
       Keputusan Tidak Terprogram ( nonprogrammed decision) bersifat “baru, tidak terstuktur, dan penuh konsekuensi. Tidak terdapat metode yang pasti untuk menangani masalah seperti ini karena masalah tersebut belum pernah muncul sebelumnya, atau karena sifat dan strukturnya sulit dijelaskan dan kompleks; atau karena masalah tersebut demikian penting sehingga memerlukan penanganan khusus. Simon menjelaskan bahwa dua jenis keputusan tersebut hanyalah merupakan gambaran hitam putih dari komitmen tersebut dan bahwa kebanyakan masalah terletak di wilayah abu-abu. Namun, konsep keputusan terprogram dan tidak terprogram penting untuk diketahui, karena masing-masing harus ditangani dengan teknik yang berbeda.
PERMODELAN MATEMATIKA
        Model adalah abstraksi dari sesuatu. Model mewakili suatu obyek atau aktivitas, yang disebut entitas (entity). Manajer menggunakan model untuk mewakili permasalahan yang harus diselesaikan. Objek atau aktivitas yang menyebabkan masalah disebut dengan entitas.
JENIS MODEL
Terdapat empat jenis dasar model yakni :
1.       Model Fisik
2.      Model Naratif
3.      Model Grafis
4.      Model Matematis

KELAS MODEL MATEMATIS
       Model Matematis dapat diklasifikasikan ke dalam tiga dimensi yakni : pengaruh waktu, tingkat keyakinan, dan kemampuan untuk mencapai optimasasi.
  
Model Statis atau Dinamis
         Modek Statis (Static Model) tidak melibatkan waktu sebagai salah satu variabel. Model ini berkenaan dengan situasi pada waktu tertentu. Dengan kata lain, bersifat seperti cuplikan keadaan. Model yang melibatkan waktu sebagai salah satu variabel disebut Model Dinamis (Dynamic Model). Model ini menggambarkan perilaku entitas seiring dengan waktu, seperti gambar bergerak atau film.
Model Probabilitas dan Deterministik
           Cara lain untuk mengklasifikasi beragam model didasarkan pada apakah suatu formula melibatkan probabilitas atau tidak. Probabilitas (probability) adalah kesempatan bahwa sesuatu akan terjadi. Probabilitas berkisar dari 0,00 (untuk sesuatu yang tidak memiliki kesempatan terjadi) hingga 1,00 (untuk sesuatu yang pasti terjadi). Model yang melibatkan probabilitas disebut model probabilitas (probability model). Jika tidak, maka model tersebut adalah model deterministik (deterministic model).
Model Optimasasi dan Suboptimasasi
         Model Optimasasi (optimizing model) adalah model yang memilih solusi terbaik dari berbagai alternatif yang ditampilkan. Agar suatu model dapat melakukan hal ini, masalah tersebut harus terstruktur dengan amat baik. Model Suboptimasasi (suboptimizing model), yang sering terjadi disebut model pemuas (satisficing model), memungkinkan seorang manajer untuk memuaskan seperangkat keputusan. Setelah langkah ini diselesaikan, model tersebut akan memproyeksikan hasil. Model ini tidak mengidentifikasi keputusan yang akan memberikan hasil yang terbaik, namun membiarkan manajer melakukan tugas ini.Setiap model dapat diklasifikasikan berdadsarkan tiga dimensi ini, sebagai contoh, formula EOQ merupakan model statis, deterministik, dan optimalisasi.
SIMULASI
    Tindakan menggunakan model disebut dengan simulasi (simulation). Simulalsi terjadi dalam skenario tertentu dan memprediksi dampak keputusan orang yang memecahkan masalah tersebut.
Skenario
       Istilah Skenario (scenario) digunakan untuk menggambarkan kondisi yang memengaruhi simulasi. Sebagai contoh, jika Anda menyimulasikan sistem persediaan, seperti yang ditunjukkan dalam Figur 11.5, skenario tersebut menyebutkan persediaan awal dan unit penjualan harian. Elemen data yang menentukan skenario ini disebut elemen data skenario (scenario data element). Model ini dapat didesain sedemikian rupa sehingga elemen data skenario berbentuk variabel, sehingga memungkinkan penentuan nilai-nilai yang berbeda.

Variabel Keputusan
      Nilai input yang dimasukkan manajer untuk mengukur dampak pada entitas disebut variabel keputusan (decision variable). Pada contoh Figur 11.5, variabel keputusan termasuk jumlah pesanan, titik pemesanan ulang, dan lead time (waktu yang dibutuhkan pemasok untuk mengisi ulang stok)

CONTOH PERMODELAN 
      Eksekutif perusahaan dapat menggunakan model matematis untuk membuat beberapa keputusan kunci. Para eksekutif ini dapat menyimpulkan dampak dari :
1.  Harga produk
2. Jumlah investasi pabrik yang dibutuhkan untuk menyediakan kapasitas untuk memproduksi produk
3. Jumlah yang akan diinvestasikan dalam aktivitas pemasaran, seperti iklan dan penjualan langsung
4. Jumlah yang akan diinvestasikan dalam penelitian dan pengembangan

PERMODELAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN LEMBAR KERJA ELEKTRONIK
a.      Kapabilitas Permodelan Statis
b.      Kapabilitas Permodelan Dinamis
c.      Memainkan Permainan “Bagaimana Jika”
d.      AntarMuka Model Lembar Kerja

KONFIGURASI SISTEM PAKAR
 
    Sistem Pakar terdapat empat bagian utama yakni Antarmuka Pengguna, Basis Pengetahuan, Mesin Inferensi, Mesin Pengembangan. Ruang Keputusan (Decision room) adalah tempat sekelompok kecil orang yang bertemu langsung. Ruangan ini membantu komunikasi melalui kombinasi perabotan, peralatan, dan tempat. Peralatan mencakup kombinasi komputer, mikrofon penagkap suara, kamera video, dan layar lebar. Di tengah-tengah ruangan terletak konsol fasilitator (facilitator) adalah seseorang yang tugas utamanya adalah menjaga diskusi di jalurnya.

menurut saya sistem pendukung pengambilan keputusan sangat dibutuhkan dalam suatu organisasi sebab sangat membantu para pementing atau manajer dalam melakukan tindakan yang akan dilakukan. sistem pendukung pengambilan keputusan seperti yang telah dipaparkan diatas dapat membantu memilah rencana yang baik atau kurang baik dalam proses pengambilan keputasan, maka dari itu pengambilan keputusan yang tepat harus di dukung oleh sistem pendukung yang baik.

Daftar Pustaka :
McLeod, R & Schell, G.2012.Sistem Informasi Manajemen.Edisi X.Jakarta:Salemba Empat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar